Senin, 15 Agustus 2022

Posisi Posisi dalam Persalinan


 

1.      Posisi berbaring (litotomi)

Caranya adalah bunda terlentang dengan kaki menggantung di ponopang khusus untuk orang bersalin . Posisi ini terkesan pasif , karena bunda akan mengalami kesulitan dalam mengejan . Selain itu , dengan posisi seperti ini biasanya bunda merasa pegal pada punggung Posisi ini juga seringkali dapat meningkatkan tekanan pada perineum yang dapat menimbulkan robek pada jalan lahir Namun , posisi ini sangat memudahkan dokter dalam membantu proses kelahiran dan memberikan perlakuan medis Biasanya , posisi dilakukan juga saat dokter hendak melakukan tindakan kuret.

2.      Posisi berbaring miring


Posisi berbaring miring adalah posisi netral gravitasi , artinya tidak dipengaruhi oleh gravitasi dalam posisi ini . Karena gravitasi - netral , mungkin bekerja untuk memperlambat persalinan atau kelahiran . Ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan tekanan pada perineum dan menurunkan risiko trauma perineum . Posisi ini dapat di lakukan bersamaan dengan anestesi epidural atau obat lain Ini juga dapat digunakan untuk mengubah posisi dari setengah duduk dan untuk orang yang bersalin dengan masalah tekanan darah atau jika bayi menunjukkan tanda - tanda gawat janin.

 

3.      Posisi setengah duduk (semi sitting)

Ini adalah posisi yang sering kita temui , yaitu Bunda berbaring dengan punggung bersandar pada bantal , kemudian kaki ditekuk dan paha terbuka . Posisi ini memudahkan dokter atau bidan dalam membantu proses kelahiran dan mendapatkan bantuan dari gaya gravitasi bumi . Selain itu , jalan lahir yang ditempuh bayi untuk keluar menjadi lebih pendek dengan suplai oksigen dari bunda ke janin dapat berjalan dengan optimal.

4.      Posisi miring (lateral)

Bunda berbaring menghadap miring dengan salah satu kaki diangkat dan posisi kaki satunya dalam keadaan lurus . Posisi ini dilakukan apabila posisi kepala bayi belum tepat Manfaat yang diperoleh adalah bayi mendapat pasokan oksigen melalui plasenta lancar . karena peredaran darah Bunda juga lancar saat posisi miring . Dengan posisi miring . Bunda juga lebih bisa menghemat energi Kekurangan dan posisi ini adalah menyu ilkan dokter dalam melakukan pemeriksaan perkembangan proses kelahiran.

5.      Posisi jongkok (squatting)

Peran ayah sangat dibutuhkan dalam posisi ini , karena posisi ini membutuhkan sandaran yang kuat di belakang bunda . Cara lain adalah duduk di atas bangku kecil ( bahasa jawa : dingklik ) . Selain itu , dibutuhkan bantalan atau kursi khusus yang berguna untuk menahan kepala serta tubuh bayi saat keluar . Posisi ini dipercaya sebagai cara alami dalam proses kelahiran secara normal . Selain mendapat bantuan gaya gravitasi bumi , Bunda masih bisa melakukan kontrol saat Dalam kondisi kehamilan yang sehat posisi ini sangat memungkinkan untuk dipilih Posisi ni secara medis kurang baik karena menyulitkan dokter dan bidan dalam memantau posisi bukaan jalan lahir dan memberikan tindakan.

 

6.      Posisi berlutut

Caranya adalah Bunda bertumpu dengan kedua kaki ditekuk dan terbuka sehingga memungkinkan bayi keluar dengan bantuan gravitasi bumi . Sama seperti posisi jongkok , posisi melahirkan dengan berlutut memanfaatkan gaya gravitasi untuk mempermudah proses kelahiran . Selain itu , Bunda masih bisa melakukan kontrol saat mengejan.

  


7.      Posisi merangkak


Caranya , Bunda mengambil posisi merangkak dengan kedua lengan di depan menopang Posisi merangkak sangat membantu meringankan rasa sakit di punggung Selain du posisi ini akan mempercepat penurunan kepala bayi ke dalam panggul.

8.      Posisi berdiri tegak


Dikatakan posisi berdiri tegak bukan berarti Bunda pasif . Bunda bisa bersandar ke belakang atau ke depan . Walaupun pada nanti kenyataannya saat melahirkan posisinya bisa menjadi berubah . Posisi berdiri tegak membuat Bunda lebih leluasa bergerak dan mengalihkan perhatian saat mengalami kontraksi . Selain itu , gerakan - gerakan bisa membantu posisi bayi mendekati jalan lahir.

 

 

 

9.      Posisi hand and knees

Di mana posisi lutut dan tangan berada di lantai . Ini juga merupakan posisi gravitasi - netral yang baik untuk membantu meredakan intensitas kontraksi . Jika bayi dalam posisi posterior , posisi ini dapat mengurangi ketidaknyamanan . Mintalah bidan atau suami Anda untuk memijat punggung untuk membantu Anda lebih nyaman.

10.  Posisi lunging

Posisi ini juga dapat meredakan ketidaknyamanan di punggung bawah . Bunda dapat mencondongkan tubuh ke depan sambil berdiri Angkat satu kaki di atas kursi yang kokoh Perlahan condongkan tubuh ke arah kaki yang terangkat selama kontraksi berikutnya Jika kursi terlalu tinggi untuk kenyamanan , gunakan bangku kaki.

11.  Posisi rocking

Selama persalinan , gerakan berirama bisa menenangkan . Goyangkan dengan lembut sambil duduk di kursi yang kokoh , tepi tempat tidur atau bola bersalin.

12.  Posisi swaying

Berdiri atau berjalan selama tahap pertama persalinan dapat mengurangi intensitas kontraksi Bunda bisa bersandar pada suami untuk mendapatkan dukungan selama kontraksi atau lingkarkan lengan Anda di leher pasangan dan mulailah bergoyang . seolah - olah sedang menari lambat . Ini juga merupakan posisi yang baik untuk mengusap punggung.

 

13.  The stair-climbing

Jika persalinan berjalan dengan baik dan kemudian mulai melambat bayi mungkin memerlukan dorongan ekstra untuk masuk ke posisi optimal untuk melahirkan . Bunda mungkin bisa mencoba untuk menaiki tangga , karena posisi atau gerakan ini dapat membantu bayi bergeser.

 

Sumber :

Astuti, A. D. (2017, Maret 13). Macam Macam Posisi Melahirkan. Retrieved from slideshare: https://www.slideshare.net/AsihAstuti1/macam-macam-posisi-melahirkan

Kresdiana, H. (n.d.). 13 Posisi Melahirkan Normal yang perlu Ibu ketahui. Retrieved from theAsianparent: https://id.theasianparent.com/mengenal-7-posisi-melahirkan-normal